Marie Antoinette: Kisah Tragis Di Balik Runtuhnya Kekuasaan Raja Louis XVI, Gara-Gara Sang Istri Doyan Flexing

MEDIANEKITA.COM - Berikut ini kami paparkan sekilas kisah dari tragisnya kehancuran kekuasaan Raja Louis XVI, akibat gaya hidup hedon istrinya, Marie Antoinette.

Louis XVI adalah raja terakhir Prancis dari Dinasti Bourbon yang memerintah selama 19 tahun, mulai tahun 1774 hingga 1792.

Raja Louis XVI memimpin negaranya dengan penuh perhatian dan bertanggung jawab, tetapi sayangnya ia memiliki seorang istri yang ternyata menjadi penyebab kehancuran kerajaannya.

Baca Juga: Sudah Dibocorkan Mahfud MD, Kementerian Keuangan Belum Terima Informasi Transaksi Mencurigakan 300 Triliun

Istri Raja Louis XVI bernama Marie Antoinette, seorang putri Austria yang cantik dan glamor.

Pada awalnya, Marie Antoinette sangat disukai oleh rakyat Perancis dan sering kali menjadi pusat perhatian masyarakat.

Namun, semakin lama berlalu, Marie Antoinette menjadi semakin sombong dan boros dalam membelanjakan uang kerajaan.

Ia sering mengadakan pesta mewah dan membeli pakaian yang sangat mahal, sementara rakyat Perancis menderita dalam kemiskinan dan kelaparan.

Ketika rakyat Perancis mulai merasa tidak puas dengan kebijakan Marie Antoinette, maka muncullah gerakan revolusi di negara itu. Rakyat Perancis menuntut hak-hak yang sama, keadilan, dan kebebasan dari kerajaan.

Baca Juga: Jadwal Sidang Banding Ferdy Sambo dan Kawan-Kawan Ditentukan, Akan Digelar Pada 12 April 2023

Namun, Raja Louis XVI dan Marie Antoinette menolak untuk memberikan apa yang diminta oleh rakyat.

Mereka menganggap bahwa mereka memiliki kekuasaan absolut atas negara dan tidak perlu mendengarkan permintaan rakyat.

Akibatnya, keadaan semakin memburuk. Rakyat mulai memberontak dan menciptakan kekacauan di jalanan. Kerusuhan dan demonstrasi terjadi di seluruh Perancis.

Dalam situasi yang semakin buruk ini, Raja Louis XVI dan Marie Antoinette berusaha untuk melarikan diri dari negara. Tetapi usaha mereka gagal dan mereka ditangkap oleh pasukan revolusioner Perancis.