Pengamat Politik Universitas Bengkulu: Hati-hati Memilih Calon Legislatif yang Sering Pindah Partai

- Selasa, 23 Mei 2023 | 13:58 WIB
ilustrasi. Pengamat Politik Universitas Bengkulu: Hati-hati Memilih Calon Legislatif yang Sering Pindah Partai
ilustrasi. Pengamat Politik Universitas Bengkulu: Hati-hati Memilih Calon Legislatif yang Sering Pindah Partai

MEDIANEKITA.COM - Pengamat politik dan akademikus Universitas Bengkulu, Dr. Panji Suminar, mengingatkan masyarakat pemilih untuk berhati-hati dalam memilih calon anggota legislatif yang sering pindah partai politik untuk mendapatkan kesempatan maju pada Pemilu 2024.

Menurut Panji, saat politikus pindah partai, hal itu menimbulkan keraguan terhadap ideologi mereka.

Menurutnya, setiap partai memiliki ideologi yang berbeda, namun jika politikus dengan mudah pindah partai, maka ideologi mereka menjadi dipertanyakan.

Baca Juga: Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka: Tidak Ada Sanksi dari PDIP Terkait Pertemuan dengan Prabowo Subianto

"Ketika ada politikus yang lompat partai. artinya ideologi mereka dipertanyakan. Setiap partai itu punya ideologi yang berbeda-beda, namun mereka bisa pindah-pindah begitu saja, artinya ideologi mereka yang dipertanyakan," kata Panji Suminar mengutip ANTARA, Selasa 23 Mei 2023.

Selain itu, alasan politikus sering pindah partai bisa disebabkan oleh konflik internal antara politikus tersebut dengan partai, elit, atau politikus lain di partai tersebut.

Panji menyatakan bahwa politikus yang memilih pindah partai tidak memiliki kemampuan dalam mengelola konflik dan menyelesaikan masalahnya sendiri, apalagi untuk menyelesaikan masalah rakyat.

"Ketika sang politikus memilih pindah ke partai lain maka sosok tersebut tidak cakap dalam manajemen konflik, tidak cakap menyelesaikan masalahnya sendiri, apalagi untuk menyelesaikan masalah rakyat," kata dia.

Baca Juga: Direktur Eksekutif IDP Ungkap Bahaya 'Cawe-Cawe' Presiden Jokowi dalam Pilpres 2024

Lebih lanjut, Panji mengungkapkan bahwa lebih berbahaya lagi jika politikus pindah partai hanya karena melihat peluang besar dan janji posisi jabatan yang lebih tinggi di partai baru.

"Berbahaya lagi mereka yang hanya cara pandangnya soal keuntungan bagi dirinya. Misal, pindah partai karena di partai yang lama hanya sebagai anggota atau pengurus biasa, ketika di partai baru dapat peluang jadi pimpinan partai atau posisi strategis. Tipikal politikus seperti ini juga tidak layak dipilih," ucapnya.

Namun, Panji Suminar menambahkan bahwa tidak semua calon anggota legislatif yang pindah partai tidak pantas untuk dipilih.

Terdapat beberapa sosok yang masih layak dipilih meskipun mereka juga termasuk dalam kategori yang ideologis dan kemampuan manajemen konfliknya dipertanyakan.

Baca Juga: Gerindra Hormati Mekanisme Internal PDIP terkait Pemanggilan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka

Halaman:

Editor: Rifqi Musthofa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X