MEDIANEKITA.COM - Menkopolhukam Mahfud MD turut menanggapi pertanyaan dari Wakil Sekretaris Partai Gerindra Azis Subekti yang menyebut ada Islamophobia di tubuh pemerintah.
Azis Subekti menilai pemaparan yang dilakukan oleh Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi di hadapan Taruna IPDN beberapa waktu lalu memuat unsur Islamophobia.
Selain itu, Azis Subekti juga menilai bahwa narasi pemaparan Islah Bahrawi itu cenderung subjektif dan akan memicu kesalahpahaman terhadap Islam.
Baca Juga: Pemaparan Islah Bahrawi di Hadapan Taruna IPDN Dinilai Wasekjen Gerindra Memuat Unsur Islamophobia
"Pak @mohmahfudmd apa ini bisa dikategorikan islamophobia di tubuh institusi pemerintah? Jelas cara menyampaikan narasi cenderung subjektif akan memicu kesalahpahaman terhadap Islam dan ini mengarah pada relativisme agama yang membahayakan semua agama…." cuit Azis Subekti, Senin 19 September 2022.
Menanggapi hal itu, Mahfud MD justru mempertanyakan balik di mana letak Islamophobia yang dimaksud oleh Azis Subekti.
Mahfud MD berpendapat bahwa apa yang disampaikan oleh Islah Bahrawi adalah fakta dan bukan merupakan Islamophobia.
"Dimana Islamofobianya? Itu fakta, bnyk yg memahami agama scr sempit, shg mau jd teroris atau minta dibunuh krn menganggap Bank haram dan Penerintah Thoghut" kata Mahfud MD melalui akun Twitter miliknya, Senin 19 September 2022.
"Pd-hal semua negara Iskam (OKI) skrng pakai Bank. Pimpinan ormas2 Islam dan ulama jg pakai kartu ATM dan rekening dari Bank" imbuhnya.
Sebelumnya, potongan video Islah Bahrawi saat menjadi narasumber di IPDN pada Juni 2022 lalu beredar luas di media sosial.
Dalam pemaparannya yang diunggah oleh Azis Subekti, Islah Bahrawi menceritakan mengenai kronologis penangkapan terduga teroris yang dilakukan oleh Densus 88 di Poso.
Ia pun menginterogasi salah satu terduga teroris. Dari hasil interogasi tersebut Islah Bahrawi menemukan bahwa terdapat anak muda yang merupakan salah satu siswa SMAN 1 Poso yang berprestasi.
Anak muda tersebut menganggap bahwa negara Indonesia ini adalah negara riba karena menggunakan sistem perbankan.
Artikel Terkait
Densus 88 Tangkap Farid Okbah dan Anggota MUI, Politisi PKS Singgung Rezim Islamophobia
Dituding Islamophobia, BNPT Klarifikasi Temuan Ratusan Pesantren Terafiliasi dengan Kelompok Teroris
Pemaparan Islah Bahrawi di Hadapan Taruna IPDN Dinilai Wasekjen Gerindra Memuat Unsur Islamophobia