SPBU Nakal, Mengurangi Takaran BBM Menggunakan Remote Jarak jauh

MEDIANEKITA.COM – 2 tersangka pelaku kecurangan di Stasiun Pengisian bahan Bakar Umum (SPBU) Serang, Banten berhasil diamankan petugas.

Dilansir dari Youtube tvOneNews, pelaku yang juga karyawan dari SPBU yang berlokasi di Jl. Raya Serang – Jakarta KM 70, Lingkungan Gorda, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang Banten itu tidak bisa berkutik saat Subdit 1 Indag Ditreskrimum Polda Banten melakukan inspeksi langsung ke lapangan karena ada dugaan kecurangan itu.

Baca Juga: Gempa Afghanistan, Ribuan Orang Dinyatakan Tewas dan Sedikitnya 600 Orang Alami Luka-luka

Pengelola SPBU telah memodifikasiseluruh mesin dispenser di SPBU nomor 34-42117 itu dengan menambah komponen elektrik serta saklar otomatis.

Praktik curang itu dilakukan dengan cara mengurangi takaran bensin menggunakan remote control jarak jauh. Remote control ini terkoneksi ke alat yang disimpan dibawah dispenser BBM yang berfungsi untuk mengontrol takaran minyak pada pengguna roda 4 dan roda 2.

Baca Juga: Mantan Mendag Muhammad Lutfi Jalani Pemeriksaan Sebagai Saksi Terkait Kasus Korupsi Ekspor CPO

Meskipun sudah banyak pelanggan yang mengeluh bahwa takaran BBM bermasalah, para pegawai SPBU tersebut mengaku tidak mengetahui kecurangan itu. 2 pelaku, FT sebagai pemilik SPBU dan BF sebagai manager SPBU sudah diamankan oleh petugas.

Pelaku tersebut mengaku sudah 6 tahun melakukan praktik kecurangan ini. Keuntungan yang didapat dari kecurarangan ini mencapai Rp5 juta per-hari.

Baca Juga: Wajah Denny Siregar Terpampang Dalam Poster Film Dokumenter Islamofobia, Husin Alwi: Ini Fitnah Kejam!

Kompol Condro Sasongko dari Kasubdit Ditreskrimsus Polda Banten mengkonfirmasi, ‘alat kerjanya adalah, mereka menggunakan remote control untuk pengendali jarak jauh yang disambungkan ke dalam papan sirkuit dispenser BBM ini, dalam papan sirkuit ini terdapat komponen-komponen elektrikal yang disambungkan kepada panel data pada dispenser BBM sehingga antara literasi yang tertuang dalam tulisan dengan jumlah yang kita bayarkan berbeda,’ katanya.